Lalu, Lo Kheng Hong juga selalu menekankan bahwa dalam menjalani investasi, kamu mesti happy! Jangan membuat aktivitas berinvestasi ini membuatmu stres. Kamu haru sabar, disiplin, dan fokus saat berinvestasi karena memperoleh keberhasilan dalam berinvestasi tidak semudah yang kamu pikirkan. Kamu perlu memupuk investasi kamu dengan berbagai strategi yang cermat seperti dibahas di atas. Kamu harus rajin mengecek apakah perusahaan itu punya laba besar atau malah sebaliknya.
Jadi karyawan atau profesional tapi tidak punya talent paling cuma dibayar seadanya. Tidak semua orang bisa memiliki talent tinggi, karena perlu bakat, kecerdasan, dan waktu lama untuk belajar. Jika Anda ingin menjadi kaya dari trading, lengkapi diri dengan skill buying and selling sebanyak-banyaknya. Jadi manfaatkan uang yang kamu peroleh untuk hal-hal yang bermanfaat.
Tidak membebani maksdunya karena pekerjaan seorang worth investor sangat jauh berbeda dengan progress investor yang seharian harus duduk di depan komputer. Jadi banyak mitos yang beredar di masyarakat bahwa major saham itu membosankan karena harus melototin komputer seharian. Nah, tinggal coba login ke akunmu dan langsung ganti passwordnya dengan yang baru.
Okay, untuk membahas ini, penulis akan mengajak anda untuk melongok pengalaman penulis ketika masih kanak-kanak dulu. Tahun 1995, ketika penulis masih duduk di bangku kelas empat sekolah dasar, penulis ikut membantu ayah untuk membangun rumah kecil di kampung halaman. Ketika itu penulis diberi tugas untuk membantu memindahkan batu bata dari mobil decide up ke tempat yang sudah disediakan. Sekali mengangkut biasanya penulis hanya sanggup membawa paling banyak tiga buah batu bata. Sementara seorang tukang bangunan yang turut membantu mengangkut bata, dia mampu membawa delapan buah batu bata sekaligus.
Dan yang terpenting menurut Lo Kheng Hong, kamu harus perhatikan bukan cuma laba yang besar tapi laba perusahaan itu harus bertumbuh dari tahun ke tahun. Imbal hasil yang bisa didapatkan sangat tinggi yakni, mencapai bunga efektif 18% dalam setahun. Nyatanya, banyak investor yang mencoba berinvestasi karena mereka ikut-ikutan tren. Alhasil, mereka berinvestasi untuk sesuatu yang sebenarnya belum mereka ketahui dengan dalam. Menurutnya, banyak mahasiswa mungkin bisa melakukannya, namun malas. Buffet melaksanakan nasihatnya, dan terus melanjutkan kebiasaannya membaca hingga menjadi investor sukses.